PROFIL KADER PKS

Dalam buku “Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera 2009” yang disusun oleh Tim Kaderisasi DPP PKS, dipaparkan secara jelas tentang kapasitas internal dan eksternal yang idealnya dimiliki oleh setiap kader Partai Keadilan Sejahtera.
Kapasitas Internal meliputi Kokoh & Mandiri, Dinamis & Kreatif, Spesialis & Berwawasan Global, sedangkan Kapasitas Ekternal meliputi Murabbi Produktif, Beramal Jama’I, Pelopor Perubahan, Ketokohan Sosial.
Setiap kapasitas yang dipaparkan dapat diringkas sebagai berikut:

1. Kokoh dan Mandiri
Kokoh
a. Kokoh ma’nawiyah:
  1. Ikhlas dalam berdakwah
  2. Senantiasa memurnikan akidah dari bid’ah dan khufarat
  3. Qiyamullail minimal 3 kali setiap pekan
  4. Puasa sunnah minimal 3 kali setiap bulan
  5. Tilawah minimal 1 juz setiap hari
  6. Membaca ma’tsurat pagi dan sore setiap hari
  7. Tadabbur Al Qur’an minimal satu ayat dalam sehari
  8. Sabar dalam menghadapi ujian hidup dan dakwah
  9. Senantiasa tawakal kepada Allah dalam setiap situasi dan kondisi
  10. Senantiasa berdzikir

b. Kokoh Fikriyah:
  1. Menguasai mawad tarbawiyah dengan baik
  2. Mampu memahami tafsir dan ulumul Qur’an sesuai dengan madah tarbiyah
  3. Mampu memahami hadist dan ulumul Hadist sesuai dengan madah tarbiyah
  4. Mampu berbahasa Arab dan Inggris
  5. Memiliki wawasan tentang gerakan-gerakan destruktif dan gerakan-gerakan dakwah yang lain
  6. Memiliki wawasan global

c. Kokoh Da’awiah:
  1. Berpartisipasi dalam rekruting hizbi dan tajnid ikhwani
  2. Aktif melakukan dakwah fardiyah di lingkungan keluarga dan lingkungan sosial
  3. Menjaga nilai-nilai da’awiah dalam keluarga
  4. Memiliki skill rekayasa da’awi
  5. Mampu membangun jaringan sosial dengan tokoh-tokoh sentral
  6. Istiqomah di jalan dakwah

d. Kokoh Jasadiyah:
  1. Menjaga performance/penampilan
  2. Berolahraga minimal 20 menit setiap hari
  3. Melakukan general check-up minimal sekali setiap tahun
  4. Menjaga kebersihan
  5. Mengikuti pola hidup sehat dalam mengkonsumsi makanan dan minuman
Mandiri
Yang dimaksud dengan mandiri disini adalah kemampuan seorang kader melakukan pengembangan diri dan pembelajaran secara mandiri (ta’allum dzaati) dan kemandirian mandiri dalam dimensi maaliah(keuangan).
  1. Bekerja dan berpenghasilan
  2. Mendirikan badan usaha meskipun kecil
  3. Melakukan investasi
  4. Gemar menabung
2. Dinamis dan Kreatif
Yaitu yakin dan berusaha untuk menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja.
a. Aspek kecerdasan emosional:
  1. Hasrat; untuk mengubah hal-hal di sekelilingnya menjadi lebih baik
  2. Kepekaan; bersikap terbuka dan tanggap terhadap sesuatu
  3. Minat; untuk menggali lebih dalam dari yang tampak di permukaan
  4. Rasa ingin tahu; semangat yang tak pernah berhenti untuk mempertanyakan
  5. Mendalam dalam berpikir; sikap yang mengarahkan untuk pemahaman lebih mendalam
  6. Konsentrasi; mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya
  7. Optimisme; memiliki rasa antusias (kegairahan) ketika memecahkan suatu masalah
  8. Tertantang oleh kemajemukan; tertarik pada situasi dan masalah yang rumit dan kompleks
  9. Bersifat menghargai; menghargai kritik, bimbingan orang lain, juga menghargai kemampuan dan bakat sendiri
  10. Tidak mudah puas; selalu ingin menguji jawaban dan alternatif yang telah dibuat, selalu ingin mencari yang baru dan yang lebih baik, ingin selalu mencari terobosan untuk efektivitas dan efisiensi
  11. Siap mencoba dan melaksanakan; bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk mencari dan mengembangkan suatu metode
  12. Kesabaran; ketahanan mental dalam memecahkan masalah
  13. Mampu bekerjasama; sanggup berpikir secara produktif bersama orang lain
  14. Menghargai humor; mempunyai “a good sense of humor”

b. Aspek kecerdasan intelektual:
  1. Berpikir lancar; mengajukan banyak pertanyaan, jawaban dan gagasan
  2. Berpikir luwes; menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang berangkat dari fleksibilitas konsep dan sudut pandang yang berbeda
  3. Berpikir orisinal; mampu melahirkan ungkapan, gagasan baru yang unik, yang tidak lazim dipikirkan orang
  4. Mengevaluasi; kemampuan membuat patokan penilaian dan mampu mengambil keputusan pada situasi yang ada
  5. Kritis; kemampuan untuk mempertanyakan berbagai hal dari sudut pandang
  6. Imajinatif; membayangkan berbagai hal yang belum pernah terjadi atau belum terpikirkan sebelumnya.
  7. Mendeteksi; mempelajari serta merasakan berbagai kejanggalan yang terjadi
  8. Melakukan verifikasi atau pengelompokan; memilah-milah kejanggalan-kejanggalan berdasarkan jenisnya.
  9. Melakukan analisis; menguraikan sebab-sebab atau segala sesuatu yang berkenaan dengan kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan
  10. Melakukan sintesis; kemampuan menghubungkan berbagai hal atau kemungkinan sebahgai langkah lanjut dari analisis
3. Spesialis dan Berwawasan Global
Yaitu diharapkan Al Akh yang terbentuk memiliki karakteristik sbb:
  1. Memiliki spesialisasi berupa keahlian atau ketrampilan pada bidang tertentu
  2. Dengan modal wawasan yang global, dapat menjadi spesialisasi di bidang lainnya jika memang itu dibutuhkan
  3. Memahami prinsip-prinsip cabang ilmu yang bukan menjadi spesialisasinya
  4. Mencermati perkembangan informasi dunia kontemporer
Indikator:
  1. Mengetahui spesialisasi apa yang perlu dikembangkannya
  2. Lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengembangkan spesialisasi yang dimilikinya
  3. Mampu menganalisa dan menjelaskan kepada orang lain hal-hal yang terkait dengan spesialisasinya
  4. Berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melanjutkan pendidikan formal sesuai dengan spesialisasinya
  5. Minimal pernah menghasilkan dua buah karya (ide/produk) yang terkait dengan spesialisasinya dan pernah dipublikasikan kepada umum
  6. Bekerja untuk amal jama’i sesuai dengan spesialisasinya
  7. Menyadari bahwa berkarya pada spesialisasinya merupakan bagian dari jihad dan dakwah
  8. Meluangkan waktu minimal sepekan sekali 1 jam untuk membaca hal-hal yang tidak terkait dengan spesialisasinya.
  9. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip cabang ilmu lain yang bukan merupakan spesialisasinya
  10. Mampu menjelaskan pengembangan informasi dunia kontemporer, khususnya di bidang ekonomi, iptek, sosial dan politik
  11. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan perjalanan ke luar negeri khususnya ke negara-negara maju
  12. Mampu menjelaskan ideologi dan peradaban negara adidaya (AS) dan minimal dua negara yang sedang berkembang perekonomiannya (misalnya Korsel, Jepang, dll)
  13. Berminat minimal 2 spesialisasi lainnya dan menyediakan waktu untuk mempelajarinya
  14. Merasa mampu untuk berpindah pada spesialisasi lain, jika hal itu memang dibutuhkan
  15. Mampu bekerja sama dengan orang-orang yang bekerja pada spesialisasi yang berbeda

4. Murabbi Produktif

a. Ruhiyah
  1. Terjaganya nurani dan perasaan sehingga peka dan ghirah kepada al haq (kebenaran)
  2. Obsesif terhadap ketinggian nilai dan resah terhadap kehinaan dan kemunduran
  3. Berkemauan kuat untuk mencapai tujuan mulia dalam hidupnya
  4. Bersemangat dalam beribadah, rindu dengan keridhaan Allah, dan berkeinginan kuat menjadi mujahid dan syahid fi sabilillah
b. Fikriyah
  1. Khibah Tarikhiyyah (pengalaman masa lalu)
  2. Kemampuan melihat realitas masa kini yang ada di sekelilingnya dengan cermat dan tepat
  3. Kemampuan memprediksi masa depan (tawaqquat)
  4. Kemampuan mengolah pengalaman masa lalu, dihubungkan dengan realitas masa kini untuk mempersiapkan masa depan
  5. Kemampuan memberikan treatment dan solusi kepada orang lain
  6. Kemampuan memberi kritik dan saran secara proporsional dan mengenai sasaran
  7. Kemampuan mengurai dan menganalisa masalah
  8. Kemampuan inovatif dan menemukan alternatif
c. Sulukiyyah
  1. Shidq
  2. Amanah
  3. Sabar
  4. Layyin dan marin
  5. Al Mahabbah
  6. Tawadhu’
  7. Mampu bekerja dan berpenghasilan
  8. Bersemangat dan dinamis dalam beramal
  9. Muhajadatunnafsi was syaitan
Bekal tsaqafah murabbi:
  • Tsaqafah dinniyah ‘amah (pengetahuan agama yang umum)
  • Tsaqafah Islamiyyah khashsah (pengetahuan Islam yang khusus)
  • Tsaqafah ‘ammah (wawasan umum)
Aspek amal yang menunjukkan keterlibatan murabbi dengan kehidupan nyata mencakup:
  • Amal da’awiy
    Yakni hikmah (tepat sasaran) dalam menyampaikan ilmu dan kebenaran, dengan kalimar yang mampu menggerakkan hati dan berdialog dengan cara yang lebih baik dari cara orang yang sedang dihadapi.
  • Amal harakiy
    Ditunjukkan dengan pergaulan sosial, komunikasi sosial, mempengaruhi massa, menggiring kepada al haq, berkorban dalam dakwah, mengorganisir dan mengarahkan potensi sehingga bermanfaat bagi dakwah, merahasiakan hal-hal yang harus dirahasiakan.
  • Amal Qiyadiy
    Yaitu dengan berpenampilan baik yang mencerminkan performa dan citranya, disiplin dan seimbang dalam segala hal, memberikan teladan yang baik dalam skala pribadi dan sosial, mewariskan kemampuan dakwah, haraqah, dan tarbiyah pada generasi berikutnya, tidak diktator dan serius&tuntas dalam melakukan pekerjaan.
5. Beramal Jama’i
Amal jama’i yang dimaksud adalah kegiatan dakwah yang dilakukan secara kolektif dimana anggotanya berkerja secara sinergi sehingga terbentuk tim yang tangguh untuk mencapai tujuan dakwah bersama.
Indikatornya:
  1. Meyakini hasil kerja bersama lebih baik dari hasil kerja sendirian
  2. Meyakini proses kerja bersa lebih menguntungkan dari hasil kerja sendirian
  3. Mengetahui tujuan bersama
  4. Bersedia untuk sukses bersama
  5. Memberikan kontribusi kerja pada kelompok
  6. Mencintai anggota kelompok karena Allah
  7. Menerima kekurangan kader lainnya
  8. Menerima hasil kerja bersama
  9. Membuka diri untuk diberikan dan memberikan masukan
  10. Bersedia membantu kader lain untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencapai tujuan bersama
  11. Tidak menyalahkan diri ketika menjadi penyebab ketidaksuksesan dalam kerja kelompok
  12. Mengevaluasi kerja bersama
6. Pelopor Perubahan
Yang dimaksud adalah sikap mental yang ofensif, senantiasa berada di garda terdepan dalam merespon setiap perubahan positif yang terjadi di masyarakat serta berusaha meminimalisir kejumudan, status quo dan perubahan negatif.
Indikatornya:
  1. Sensivitas terhadap perubahan yang terjadi
  2. Sikap emphati terhadap problematika masyarakat
  3. Menjadi leader dalam menyelesaikkan problematika masyarakat
  4. Berani tampil dalam kebenaran dan berani mengambil keputusan
  5. Bersungguh-sungguh dan serius dalam bekerja
  6. Komunikasi yang baik
  7. Menjadikan masyarakat mau bergaul dengan kita, berkonsultasi kepada kita dan bergerak bersama kita
  8. Murah dalam muamalat maliyah
  9. Bersabar atas perbuatan buruk orang lain
7. Ketokohan Sosial
Yang dimaksud adalah pribadi atau individu yang jujur dan kredibel baik secara moral maupun intelektual, sehingga dirinya menjadi rujukan publik dan menjadi tumpuan masyarakat untuk dimintakan saran dan solusi atas permasalahan mereka. Ketokohan sosial dapat ditumbuhkan oleh faktor keilmuan, ekonomi, politik, dan genelogis (nasab).
Indikatornya:
  1. Memiliki keluwesan sikap dalam bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat luas
  2. Mempunyai kesiapan dan kemampuan beradaptasi dan komunikasi kultural, sepanjang tdk menyalahi syar’i
  3. Menunjukkan sikap yang tawadhu, ramah, murah senyum dan ringan bertegur sapa dengan orang lain
  4. Memahami dan menghargai perbedaan pendapat dan pandangan baik yang terikat dengan masalah furuiyyah-khilafiyah atau permasalahan lainnya yang tidak menyalahi syar’i
  5. Menjadi perekat umat dan masyarakat dengan membedakan latar belakang pendidikan, harakah, suku atau ormas keislaman
  6. Bersikap moderat dalam pikiran dan pandangannya tentang Islam, tidak ekstrim dan ashabiah dan menguasai fiqhudda’wah dan fiqhul muwazanah dengan baik
  7. Memiliki kesabaran dan ketegaran dalam menghadapi ujian dan cobaan dalam masyarakat
  8. Menunjukkan keperduliannya kepada masyarakat melalui santunan, fasilitator pembangunan, advokasi, pendidikan dan penyuluhan
  9. Bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, berusaha mencari titik temu dan menciptakan sinergi dalam membangun lingkungan dan mengembangkan dakwah
  10. Memiliki kemampuan khitabah, tabligh dan ta’lim dengan uslub dan pendekatan yang disesuaikan dengan background audiens.