Minggu, 05 Juni 2011

Ta'limat Kaderisasi DPP PKS: SYIAR BULAN RAJAB 1432 H



SYIAR BULAN RAJAB 1432 H

(OPTIMALISASI AYYAMUL BIDH DAN PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ)

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami di bulan Ramadhan”

Permohonan kepada Allah untuk diberkahi di bulan Rajab dan Sya’ban serta dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah salah satu doa orang shalih. Doa orang yang menangkap setiap kesempatan adalah peluang kebaikan. Dengan ini Bidang Kaderisasi DPP mengingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan untuk memanfaatkan momentum tiga bulan ini (Rajab-Sya’ban-Ramadhan) sebagai kesempatan terbaik dalam memperluas geografis dan demografis dakwah serta meningkatkan kualitas hubungan ubudiyah kepada Allah SWT, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Pembuatan dan pemasangan spanduk syi’ar bulan Rajab sekaligus penyambutan bulan Ramadhan di tempat-tempat strategis yang terlihat publik oleh seluruh level struktur (DPP, DPW, DPD, DPC, DPRa)

2. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan Rajab, dan separuh pertama bulan Sya’ban. Terutama pada ayyamul bidh (rabu-kamis-jum’at/15-16-17 Juni 2011)

3. Meningkatkan amal yaumiyah (shalat berjamaah, tilawah, dzikir pagi dan sore/wazhifah kubra, shalat rawatib, qiyamullail, witir, dan dhuha)

4. Berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ma’ruf dan berguna

5. Memperbanyak silaturrahim dengan sanak kerabat, teman, dan tetangga

6. Mempersiapkan diri secara fisik dan finansial untuk menerima tugas-tugas dakwah, sebagai kesempatan untuk beramal shalih dan meraih berkah

Demikian syiar ini kami sampaikan, agar menjadi perhatian seluruh kader maupun simpatisan. Mohon Bidang Kaderisasi di semua level struktur, para nuqaba, serta murabbi untuk mensupport dan memutaba’ah kegiatan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami haturkan jazakumullah khairan jaza wabarakallahu fiikum.


*)Sumber: email kaderisasi dpp pks

Rabu, 01 Juni 2011

PKS, Pancasila, dan Maqasid Syariah

Islamedia - Pada Munas II di Jakarta tahun 2010 lalu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebagai satu-satunya partai yang secara eksplisit menjadikan Tauhid sebagai falsafah organisasi, resmi memproklamirkan finalisasi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila, merupakan dasar negara yang difungsikan sebagai sumber dasar hukum negara dan sumber tertib tata hukum dan urutan perundang-undangan Indonesia yang ditegaskan dalam TAP MPR II/MPR/2000.   


Hal ini tentu tak lepas dari pro dan kontra yang terjadi di kalangan kader dan simpatisan ataupun masyarakat umum, karena saat itu banyak yang menilai PKS telah berubah ‘warna’nya atas keputusan ini. Ada pihak yang menilai PKS telah ‘berbalik arah’ karena ketika masa orde baru kalangan aktivis tarbiyah, sebagai under-bow PKS, sangat ‘mengharamkan’ Pancasila. Hal ini dikarenakan Pancasila dianggap sebagai thaghut (setiap sesuatu yang melampui batasannya, baik yang disembah (selain Allah SWT), atau diikuti atau ditaati (jika dia ridha diperlakukan demikian)), dan  ketika PKS telah masuk ke dalam tubuh pemerintahan, anggota PKS yang notabene adalah kalangan tarbiyah pada akhirnya telah menyetujui thaghut Pancasila.